Pilih Login
Login Dashboard Data Umat

Tahbisan Uskup Terpilih Keuskupan Surabaya

Diperbarui: 10 June 2025

Oleh: qwe

Tahbisan Uskup Terpilih Keuskupan Surabaya
Setelah wafatnya Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono, uskup surabaya yang menjabat selama 16 tahun(29 Juni 2007 - 10 Agustus 2023). Keuskupan Surabaya mengalami kekosongan tahta uskup(sede vacante) selama hampir 1,5 tahun, saat itulah Keuskupan Surabaya di pimpin oleh Administrator Diosesan Keuskupan Surabaya. Administrator Diosesan saat itu adalah R.D. Yosef Eko Budi Susilo (14 Agustus 2023 s.d. 29 Oktober 2024). Selama kekosongan tahta, seluruh umat paroki dan stasi di Keuskupan Surabaya mendoakan mohon uskup baru. Dan Tuhan mengabulkan permohonan kami semua umat Keuskupan Surabaya. Pada tanggal 29 Oktober 2024, Paus Fransiskus mengumukan uskup Keuskupan Surabaya yang baru yaitu R.D. Agustinus Tri Budi Utomo, sebagai uskup yang baru.
Pengumuman ini di umumkan secara bersamaan di Basilika Santo Petrus Vatikan dan di Katedral Hati Kudus Yesus Surabaya. Dan sebenarnya pada tanggal 21 Oktober 2024, Romo Didik ditelepon oleh Sekretaris kedutaan Vatikan, Romo Michael Andrew Pawlowicz, untuk datang ke Jakarta seorang diri dan tidak ada yang boleh mengetahui informasi ini. Setelah diberitahu bahwa ia akan menjadi uskup Surabaya yang baru ia merasa tidak layak untuk menjadi uskup. Pertanyaan mengenai rasa tidak layak dan tidak memenuhi syarat menjadi uskup itupun langsung ia sampaikan kepada Romo Michael. Disaat itu juga Romo Michael langsung menghubungi Mgr. Pioppo di Roma, cerita Romo Didik. Dan ternyata, jawaban Mgr. Pioppo adalah: Vatikan lebih mengetahui siapa kamu daripada dirimu sendiri, “semua informasi tentang kamu kan sudah ada di sana(Vatikan).
Kerena ia bingung untuk menjawab ya atau tidak, akhirnya ia diminta untuk menuju ke Kapel Dua Belas Rasul di Nunsiatur Apostolik untuk Indonesia, untuk berdoa sekitar satu jam. Setelah selesai berdoa ia diminta untuk menuliskan jawaban di atas kertas putih bersih. Setelah tulisan itu di baca oleh sekretaris kedutaan, ia diminta untuk menuliskan sesuatu kepada Paus Fransiskus. Dan harus tulisan tangan. Setelah membuat pernyataan kepada Bapa Paus, Romo Didik diminta mencari tanggal yang tepat untuk pengumuman kepada umat tentang keputusan uskup terpilih. Romo Didik pun memilih 29 Oktober 2024 sebagai tanggal pengumuman itu. Dan Romo Didik diberi pentunjuk untuk mengumpulkan semua imam dan jemaat, dan tanpa merilis namanya.
Dan tibalah hari dimana akhirnya seluruh umat Keuskupan Surabaya mengetahui siapakah Uskup Terpilih yang akanmengisi kekosongan peran uskup. Pada saat misa syukur, perasaan Romo Didik selama misa tersebut seperti Bunda Maria, Terjadilah padaku menurut perkataanmu. Tibalah detik ketika nama nya diumumkan oleh Romo Eko Budi di atas mimbar, akhirnya perasaan yang selama ini berkecamuk dan ditahannya terasa terlepas dan lega. Akhirnya seluruh umat Keuskupan Surabaya mengetahui bahwa mereka akan digembalakan oleh uskup yang baru. Dia memilih motto episkopalnya, “Deligere sicut Christus dilexit” (mencintai seperti kristus mencintai), menjadi panduan dalam kepemimpinannya, mengajak seluruh umat untuk membangun Gereja yang membawa terang dan harapan.

-Valent Christian-