Perayaan Ekaristi yang Berkesan: Bapa Uskup di Tengah Umat Paroki Santa Maria Blitar

Diperbarui: 10 June 2025

Oleh: qwe

Perayaan Ekaristi yang Berkesan: Bapa Uskup di Tengah Umat Paroki  Santa Maria Blitar
Setelah mendapat kabar bahwa Bapa Uskup akan berkunjung ke Paroki Santa Maria Blitar pada 1 Maret 2025, umat menyambut dengan penuh antusias. Panitia dan tim liturgi gereja telah menyiapkan segala sesuatu dengan baik, mulai dari konsumsi, dekorasi altar, hingga petugas liturgi. Dalam kunjungan ini, Bapa Uskup juga mempersembahkan Perayaan Ekaristi dengan busana liturgi lengkap, termasuk mitra dan tongkat kegembalaan.
Setibanya di Gereja Paroki, Bapa Uskup disambut oleh RP Paulus Eko Nurbandrio, CM, selaku pastor kepala paroki, bersama para romo lainnya. Beliau datang bersama rombongan romo kuria Keuskupan, di antaranya RP Agustinus Hutrin Tae, SVD (Sekretaris Uskup) dan RD Alexius Kurdo Irianto (Vikjen Pastoral). Setelah penyambutan, Bapa Uskup menuju sakristi untuk berganti busana liturgi, didampingi para romo dan petugas liturgi.
Perayaan Ekaristi kali ini terasa berbeda dari misa Minggu biasanya, bukan hanya karena dipimpin oleh Bapa Uskup, tetapi juga berkat paduan suara yang meriah serta antusiasme umat yang begitu besar. Dalam homilinya, Bapa Uskup membacakan Surat Gembala Prapaskah 2025 yang berjudul “Pertobatan yang Meluap dari Hati”. Surat ini mengajak umat untuk menemukan kembali rahasia kehidupan yang dibangkitkan oleh kuasa cinta.
Sebelum Perayaan Ekaristi selesai, Bapa Uskup menyampaikan sambutan singkat. Beliau mengucapkan terima kasih atas dukungan umat sehingga perayaan tahbisannya dapat berjalan dengan baik. Beliau juga meminta maaf karena undangan umat terbatas, dan karena itu, beliau melakukan visitasi ke paroki-paroki se-Keuskupan Surabaya. Setelah misa, Bapa Uskup dengan sabar melayani sesi foto bersama dengan petugas liturgi serta umat yang ingin berfoto dengannya di depan altar, meskipun tampak sangat kelelahan.
Setelah semua acara selesai, beliau menghadiri makan malam sederhana bersama pengurus gereja dan para romo di aula paroki. Bahkan setelah makan malam, masih ada umat yang ingin berfoto dan memberikan kenang-kenangan untuk dibawa ke Surabaya, mulai dari lukisan dari cangkang telur hingga sebuah buku artikel yang ditulis oleh salah satu umat. Dalam sambutannya, beliau sempat bercanda, “Jadi, Bapak/Ibu, mau tidak mau harus menerima saya sebagai uskup, karena saya sudah ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan Surabaya yang baru.” Candaan ini disambut tawa oleh umat yang hadir.


-Valent Christian-