Paroki Santa Maria Blitar: Ducere, Servire, Evangelizare
Pada Minggu, 14 September 2025, Paroki Santa Maria Blitar kembali merayakan momen penuh sukacita, yakni Hari Berparoki yang ke-57. Perayaan ini menjadi tanda syukur atas perjalanan panjang paroki sejak berdiri hingga saat ini, sekaligus mengingatkan umat akan panggilan bersama untuk terus bertumbuh dalam iman dengan semangat Ducere, Servire, Evangelizare — memimpin, melayani, dan mewartakan.
Rangkaian acara malam puncak dimulai dengan Misa Syukur pada pukul 16.00 WIB, sebagai ungkapan terima kasih kepada Tuhan atas penyertaan-Nya selama 57 tahun perjalanan paroki. Suasana misa berlangsung khidmat, diikuti umat dari berbagai lingkungan dan stasi yang memenuhi gereja dengan semangat kebersamaan.
Usai misa, acara dilanjutkan dengan penampilan seni yang dibawakan oleh talenta-talenta umat, mulai dari musik Erhu, vokal solo, kelompok paduan suara anak Little Voice dan Rainbow Kids, hingga tarian tradisional Klono Reog. Setiap penampilan tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga cermin kekayaan budaya dan semangat kebersamaan umat Paroki Santa Maria.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Panitia, Romo Kepala Paroki, dan Romo Vikep, disertai momen potong tumpeng. Tumpeng sebagai simbol syukur dipersembahkan kepada beberapa pihak istimewa: umat tertua di Paroki Santa Maria Blitar, stasi dan lingkungan tertua, serta tokoh-tokoh yang berjasa. Momen ini semakin bermakna karena juga bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Imamat Romo Fransiskus Mistrianto, CM ke- 13 Tahun.
Salah satu momen penting malam itu adalah re-launching website Paroki Santa Maria Blitar. Website yang diperbarui ini diharapkan menjadi sarana pewartaan digital, tempat umat dapat mengakses informasi seputar paroki, jadwal misa, sakramen, hingga dokumentasi kegiatan. Inovasi ini sejalan dengan semangat Evangelizare — mewartakan kabar gembira dengan cara-cara baru yang relevan di zaman digital.
Selepas doa makan, umat menikmati santap malam bersama yang diiringi hiburan musik. Penampilan dari Cantika, Sophie, kelompok angklung senior St. Elisabeth, serta flashmob bersama menambah kemeriahan suasana. Gelak tawa, sorak sorai, dan keceriaan umat mencerminkan ikatan persaudaraan yang hangat.
Acara ditutup dengan doa bersama, seraya memohon agar Paroki Santa Maria Blitar terus diberkati dan menjadi tempat umat bertumbuh dalam iman. Umat pulang dengan hati gembira, membawa pesan bahwa perjalanan 57 tahun bukanlah akhir, melainkan tonggak untuk melangkah lebih maju dengan semangat memimpin, melayani, dan mewartakan.